HELLO....^_^

Rabu, 28 Juli 2010

MY ANGELS….

Malaikat-malaikat kecil…..itu panggilan yang paling cocok untuk mereka. Kehadiran mereka membawa sinar kebahagiaan, menghangatkan jiwa, dan mententramkan hati. Senyuman mereka bagaikan mentari di pagi hari, yang selalu din anti setiap orang. Pipinya yang tembem bagaikan bakpow, menggoda orang yang melihatnya, menggugah rasa ingin mencium pipinya. Tetesan air matanya menjadi lautan kesedihan untukku. My angels….love you…..
My angels….semua tingkahmu selalu mengundang keceriaan. Yang semula mendung berubah jadi cerah, yang semula gelap berubah terang. Bagaikan suatu keajaiban,,,,,,,,kehadiranmu mampu mengubah segalanya. Tingkahmu yang manggemaskan membuatku susah lupa.  Kau mampu melunakkan hati batunya. My angels…..kau lah adik terbaek, tersayang, dan teristimewaku….^^

BUNDA

Mengapa kita merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tua kita? Padahal beliau selalu menyama ratakan kasih sayang. Kitalah yang seharusnya sadar. Penahkan kita semua kerja keras beliau. Jika kau kemmbali ke masa kecilmu, engkau kan menangis….menangis….dan menangis, hingga air matamu kering. Karena begitu besar pengorbanan beliau untuk kita. Bunda mengorbankan hidup dan matinya hanya untuk melihatmu terlahir di dunia. Beliau tak edulikan kesehatannya, yang ia pedulikan hanya engkau sang baby. Rasa mual, pusing, capek, tak menjadi batu penghalang untuk menjagamu. Meskipun mual, beliau tetap memaksakan diri untuk makan. Itu semua demimu, agar engkau mendapa asupan gizi, agar engkau tumbuh sehat dan pintar. Bisakah engkau menghargai semua pengorbanan bunda? Itu semua hanya sebagian kecil pengorbanan bunda. Tengoklah pengorbanan bunda saat melahirkan engkau ke dunia. Beliau berada di ambang kematian. Nafas yang semula mudah menjadi amat sulit untuknya. Ketika beliau di hadapkan dua pilihan antara menyelamatkan nyawamu atau nyawanya, bunda lebih memilih nyawamu. Karna engkau begitu berharga untuknya.engkau bagaikan mutiara terindah di dunia, tak kan pernah terganti oleh apapun. Tangisan pertamamu menjadi kebahagiaan yang tak ternilai oleh bunda. Semua rasa sakit, perih, dan nyeri hilang bersama tangismu. Subhanallah…… sungguh besar pengorbananmu bunda……
Siang dan malam beliau selalu menjagamu, menimangmu hingga angkau terlelap dalam tidur. Di setiap doanya selalu ada kamu. Beliau merawatmu hingga kau tumbuh dewasa. Namun mengapa masih bayak di antara kita yang tak bisa menghargai jasa bunda. Mereka selalu mengeluhkan kecerewetan bunda. Sadarkah engkau…..itu semua demi kebaikanmu. Tak ada satupun orang tua yang ingin melihat anaknya jatuh ke lubang hitam.

HUJAN

       Ketika hujan tak mampu lagi menghapus air mataku, apakah ini pertanda bahwa hatiku sudah benar-benar hancur. Tetesan-tetesan air hujan yang sangat indah membasahi pipi. Merasuk dalam sukma, mengobati hati yang terluka. Merajut kembali keeping-keping hati yang tlah hancur. Namun, mengapa hujan kali ini berbeda? Dia tak mempu mengobati luka ini. Luka yang tlah membusuk dan membengkak. Hatiku ingin mengucap, tapi apa daya, dia hanya bisa membisu. Tetes hujan itu semakin merasuk ke hati, mengembuskan angin sejuknya. Hati berasa tenag. Namun jika hembusan itu berakhir, maka berakhir pula ketenangan hatiku.