Rabu, 28 Juli 2010
HUJAN
Ketika hujan tak mampu lagi menghapus air mataku, apakah ini pertanda bahwa hatiku sudah benar-benar hancur. Tetesan-tetesan air hujan yang sangat indah membasahi pipi. Merasuk dalam sukma, mengobati hati yang terluka. Merajut kembali keeping-keping hati yang tlah hancur. Namun, mengapa hujan kali ini berbeda? Dia tak mempu mengobati luka ini. Luka yang tlah membusuk dan membengkak. Hatiku ingin mengucap, tapi apa daya, dia hanya bisa membisu. Tetes hujan itu semakin merasuk ke hati, mengembuskan angin sejuknya. Hati berasa tenag. Namun jika hembusan itu berakhir, maka berakhir pula ketenangan hatiku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
dek, gambarnya terlalu besar untuk load...jadi sedikit lambat dalam akses blognya..coba gambarnya diefektifkan....^^...keep blogging walking..gambarre!
BalasHapus